Sebut saja nama ku Lela, wanita umur 28 thn dan orang-orang bilang
bentuk tubuhku amatlah proposional, tinggi 170 cm berat 55kg dan ukuran
buah dada 34B, ditunjang wajah cantik (itu juga orang-orang yang bilang)
dan kulit putih cerah. Sebelumnya aku memang sering bekerja menjadi SPG
pada pameran mobil dan banyak orang mengelilingi mobil yang aku
pamerkan bukan utk melihat mobil tetapi untuk melihatku. Menikah dengan
Budiman, 30 thn, seorang
pekerja sukses. Kami memang sepakat utk tidak punya anak terlebih
dahulu dan kehidupan seks kami baik-baik saja, Budiman dapat memenuhi
kebutuhan seks ku yang boleh dibilang agak hyper..sehari bisa minta 2
sesi pagi sebelum Budiman berangkat kerja dan malam sebelum tidur. Dan
cerita ini berawal dari kesuksesan Budiman bekerja di kantornya dan
mendapat kepercayaan dari sang atasan yang sangat baik. Kepercayaan ini
membuat dia sering harus bekerja Lembur, pada awalnya aku bisa menerima
semua itu tetapi kelamaan kebutuhan ini harus dipenuhi juga dan itulah
yang membuat kami sering bertengkar karena kadang Budiman harus
berangkat lebih pagi dan lewat tengah malam baru pulang.
Mulailah
cerita ini ketika Budiman mendapat tanggung jawab untuk menangani suatu
proyek dan dia dibantu oleh rekan kerjanya Adika dari luar kota.
Pertama diperkenalkan Adika langsung seperti terkesima dan sering
menatapku, hal itu membuatku risih. Adika cukup tampan gagah dan kekar.
Karena tuntutan pekerjaan dan efisiensi, kantor Budiman memutuskan agar
Adika tinggal di rumah kami utk sementara. Dan memang mereka berdua
sering bekerja hingga larut malam di rumah kami. Adika tidur di kamar
persis di seberang kamar kami.
Sering di malam hari aku
berpamitan tidur matanya yang nakal suka mencuri pandang diantara
sela-sela baju tidur yang aku kenakan. Aku memang senang tidur
bertelanjang agar jika Budiman datang bisa langsung bercinta. Pernah
suatu saat ketika pagi hari aku dan Budiman bercinta di dapur waktu
masih pagi sekali dengan posisiku duduk di meja dan Budiman dari depan,
tiba-tiba Adika muncul dan melihat kami, dia menempelkan telunjuk
dimulutnya agar aku tidak menghentikan kegiatan kami, karena kami sedang
dalam puncaknya dan Budiman yang membelakangi Adika dan aku juga tidak
tega menghentikan Budiman, akhirnya ku biarkan Adika melihat kami
bercinta tanpa Budiman sadari hingga kami berdua orgasme. Dan aku tahu
Adika melihat tubuh telanjangku ketika Budiman melepaskan Kontol nya dan
terjongkok di bawah meja.
Setelah kejadian itu
Adika lebih sering memperhatikan tiap lekuk tubuhku. Sampai suatu waktu
ketika pekerjaan Budiman betul-betul sibuk sehingga hampir seminggu
tidak menyentuhku. Di hari Rabu kantor tempat Budiman bekerja mengadakan
pesta dinner bersama di rumah atasan Budiman. Rumahnya terdiri dari dua
lantai yang sangat mewah di lantai 2 ada semacam galeri barang2 antik.
Kami datang bertiga dan malam itu aku mengenakan pakaian yang sangat
seksi, gaun malam warna merah yang terbuka di bagian belakang dan hanya
dikaitkan di belakang leher oleh kaitan kecil sehingga tidak
memungkinkan memakai BH, bagian bawahpun terdapat sobekan panjang hingga
sejengkal di atas lutut, malam itu saya merasa sangat seksi dan Adika
pun sempat terpana melihatku keluar dari kamar.
Sebelum
berangkat aku dan Budiman sempat bercinta di kamar dan tanpa
sepengetahuan kami ternya Adika mengintip lewat pintu yang memang kami
ceroboh tidak tertutup sehingga menyisakan celah yang cukup untuk
melihat kami dari pantulan cermin, sayangnya karena letih atau
terburu-buru mau pergi Budiman orgasme terlebih dahulu dan aku
dibiarkannya tertahan. Dan Adika mengetahui hal itu.
Malam
itu ketika acara sangat ramai tiba-tiba Budiman dipanggil oleh
atasannya untuk diperkenalkan oleh customer. Budiman berkata padaku
untuk menunggu sebentar, sambil menunggu aku ke lantai 2 untuk melihat
barang2 antik, di lantai 2 ternyata keadaan cukup sepi hanya 2-3 orang
yang melihat-lihat di ruangan yang besar itu. Aku sangat tertarik oleh
sebuah cermin besar di pojokan ruangan, tanpa takut aku melihat ke sana
dan mengaguminya juga sekaligus mengagumi keseksian tubuhku di depan
cermin, tanpa ku sadari di sampingku sudah berada Adika. “Udah nanti
kacanya pecah lho..cakep deh..!”, canda Adika “Ah bisa aja kamu
Adika”,balasku tersipu. Setelah berbincang2 di depan cermin cukup lama
Adika meminta tolong dipegangkan gelasnya sehingga kedua tanganku
memegang gelasnya dan gelasku. “Aku bisa membuat kamu tampak lebih
seksi”,katanya sambil langsung memegang rambutku yang tergerai dengan
sangat lembut.
Tanpa bisa mengelak dia telah menggulung
rambutku sehingga menampak leherku yang jenjang dan mulus dan terus
terang aku seperti terpesona oleh keadaan diriku yang seperti itu. dan
memang benar aku terlihat lebih seksi. Dan saat terpesona itu tiba-tiba
tangan Adika meraba leherku dan membuatku geli dan detik berikutnya
Adika telah menempelkan bibirnya di leher belakangku, daerah yang paling
sensitif buatku sehingga aku lemas dan masih dengan memegang gelas
Adika yang telah menyudutkanku di dinding dan menciumi leherku dari
depan. “Adika apa yang kamu lakukan..lepaskan aku
Adika..lepas..!”,rontaku tapi Adika tahu aku tidak akan berteriak di
suasana ini karena akan mempermalukan semua orang. Adika terus
menyerangku dengan kedua tanganku memegang gelas dia bebas meraba
Payudara ku dari luar dan terus menciumi leherku, sambil meronta-ronta
aku merasakan gairahku meningkat, apalagi saat tiba- tiba tangan Adika
mulai meraba belahan bawah gaunku hingga ke selangkanganku.
“Adika..hentikan Adika aku mohon..tolong Adika..jangan lakukan
itu..”,rintihku, tapi Adika terus menyerang dan jari tengah tangannya
sampai di bibir Memek ku yang ternyata telah basah karena serangan itu.
Dia
menyadari kalau aku hanya mengenakan G-string hitam dengan kaitan di
pinggirnya, lalu dengan sekali sentakan dia menariknya dan terlepaslah
G-stringku. Aku terpekik pelan apalagi merasakan ada benda keras
mengganjal pahaku. Ketika Adika sudah semakin liar dan akupun tidak
dapat melepaskan, tiba-tiba terdengar suara Budiman memanggil dari
pinggir tangga yang membuat pegangan himpitan Adika terlepas, lalu aku
langsung lari sambil merapikan pakaian ku menuju Budiman yang tidak
melihat kami dan meninggalkan Adika dengan G-string hitamku. Aku sungguh
terkejut dengan kejadian itu tapi tanpa disadari aku merasakan gairah
yang cukup tinggi merasakan tantangan melakukan di tempat umum walau
dalam kategori diperkosa.
Ternyata pesta malam itu
berlangsung hingga larut malam dan Budiman mengatakan dia harus
melakukan meeting dengan customer dan atasannya dan dia memutuskan aku
untuk pulang bersama Adika. Tanpa bisa menolak akhirnya malam itu aku
diantar Adika, diperjalanan dia hanya mengakatakan “Maaf Lela..kamu
sungguh cantik malam ini.” Sepanjang jalan kami tidak berbicara apaun.
Hingga sampai dirumah aku langsung masuk ke dalam kamar dan
menelungkupkan diri di kasur, aku merasakan hal yang aneh antara malu
aku baru saja mengalami perkosaan kecil dan perasaan malu mengakui bahwa
aku terangsang hebat oleh serangan itu dan masih menyisakan gairah.
Tanpa sadar ternyata Adika telah mengunci semua pintu dan masuk ke dalam
kamarku, aku terkejut ketika mendengar suaranya’, “Lela aku ingin
mengembalikan ini”‘ katanya sambil menyerahkan G-stringku berdiri dengan
celana pendek saja, dengan berdiri aku ambil G-stringku dengan cepat,
tapi saat itu juga Adika telah menyergapku lagi dan langsung menciumiku
sambil langsung menarik kaitan gaun malamku, maka bugilah aku
diahadapannya. Tanpa menunggu banyak waktu aku langsung dijatuhkan di
tempat tidur dan dia langsung menindihku.
Aku meronta-
ronta sambil menendang- nendang?”Adika..lepaskan aku Adika..ingat kau
teman suamiku Adika..jangan..ahh..aku mohon”, erangku ditengah rasa
bingung antara nafsu dan malu, tapi Adika terus menekan hingga aku
berteriak saat Kontol nya menyeruak masuk ke dalam Memek ku, ternyata
dia sudah siap dengan hanya memakai celana pendek saja tanpa celana
dalam. “Ahhhh?Braam..kau..:’ Lalu mulailah dia memompaku dan lepaslah
perlawananku, akhirnya aku hanya menutup mata dan menangis
pelan..clok..clok..clok..aku mendengar suara Kontol nya yang besar
keluar masuk di dalam Memek ku yang sudah sangat basah hingga memudahkan
Kontol nya bergerak. Lama sekali dia menggenjot memek ku dan aku hanya
terbaring mendengar desah nafasnya di telingaku, tak berdaya walau dalam
hati menikmatinya. Sampai kurang lebih satu jam aku akhirnya melenguh
panjang “Ahhh?..” ternyata aku orgasme terlebih dahulu, sungguh aku
sangat malu mengalami perkosaan yang aku nikmati. Sepuluh menit kemudian
Adika mempercepat pompaannya lalu terdengar suara Adika di telingaku
“Ahhh..hmmfff?” aku merasakan Memek ku penuh dengan cairan kental dan
hangat sekitar 30 detik kemudian Adika terkulai di atasku. “Maaf Lela
aku tak kuasa menahan nafsuku..”bisiknya pelan lalu berdiri dan
meninggalkanku terbaring dan menerawang. hinga tertidur Aku tak tahu jam
berapa Budiman pulang hingga pagi harinya.
Esok paginya
seperti biasa aku berenang di kolam renang belakang, Budiman dan Adika
berpamitan untuk nerangkat ke kantor. Karena tak ada seorang pun aku
memberanikan diri untuk berenang tanpa pakaian. Saat asiknya berenang
tanpa disadari, Adika ternyata beralasan tidak enak badan dan kembali
pulang, karena Budiman sangat mempercayainya maka dia izinkan Adika
pulang sendiri. Adika masuk dengan kunci milik Budiman dan melihat aku
sedang berenang tanpa pakaian. Lalu dia bergerak ke kolam renag dan
melepaskan seluruh pakaiannya, saat itulah aku sadari kedatangannya,
“Adika..kenapa kau ada di sini?” tanyaku, “Tenang Lela suaimu ada di
kantor sedang sibuk dengan pekerjaannya”, aku melihat tubuhnya yang
kekar dan Kontol nya yang besar mengangguk angguk saat dia berjalan
telanjang masuk ke dalam kolam “Pantas saja semalam Memek ku terasa
penuh sekali”‘pikirku. Aku buru-buru berenang menjauh tetai tidak berani
keluar dr dalam kolam karena tidak mengenakan pakaian apapun juga.
Saat
aku bersandar di pingiran sisi lain kolam, aku tidak melihat ada tanda2
Adika di dalam kolam. Aku mencari ke sekeliling kolam dan tiba-tiba aku
merasakan Memek ku hangat sekali, ternyata Adika ada di bawah air dan
sedang menjilati Memek ku sambil memegang kedua kakiku tanpa bisa
meronta. Akhirnya aku hanya bisa merasakan lidahnya merayapai seluruh
sisi Memek ku dan memasuki liang senggamaku..aku hanya menggigit bibir
menahan gairah yang masih bergelora dari semalam. Cukup lama dia
mengerjai Memek ku, nafasnya kuat sekali pikirku. Detik berikutnya yang
aku tahu dia telah berada di depanku dan Kontol nya yang besar telah
meneyruak menggantian lidahnya? “Arrgghh..” erangku menahan nikmat yang
sudah seminggu ini tidak tersentuh oleh Budiman. Akhirnya aku membiarkan
dia memperkosaku kembali dengan berdiri di dalam kolam renang. Sekarang
aku hanya memeluknya saja dan membiarkan dia menjilati Payudara ku
sambil terus memasukan Kontol nya keluar masuk. Bahkan saat dia tarik
aku ke luar kolam aku hanya menurutinya saja, gila aku mulai menikamti
perkosaan ini, pikirku, tapi ternyata gairahku telah menutupi kenyataan
bahwa aku sedang diperkosa oleh teman suamiku.
Di pinggir
kolam dia membaringkanku lalu mulai menyetubuhi kembai tubuh
mulusku..”Kau sangat cantik dan seksi Lela..ahh” bisiknya ditelingaku.
Aku hanya memejamkan mata berpura-pura tidak menikmatinya, padahal kalau
aku jujur aku sangat ingin memeluk dan menggoyangkan pantatku
mengimbangi goyangan liarnya. Hanya suara eranggannya dan suara Kontol
nya maju mundur di dalam Memek ku, clok..clok..clep..dia tahu bahwa aku
sudah berada dalam kekuasaannya. Beberapa saat kemudian kembali aku yang
mengalami orgasme diawali eranganku “Ahhh..” aku menggigit keras
bibirku sambil memegang keras pinggiran kolam, “Nikmati sayang?”demikian
bisiknya menyadari aku mengalami orgasme. Sebentar kemudian Adika lah
yang berteriak panjang, “Kau hebat Lela..aku cinta kau..AAHHH..HHH” dan
aku merasakan semburan kuat di dalam Memek ku. Gila hebat sekali dia
bisa membuatku menikmatinya pikirku. Setelah dia mencabut Kontol nya
yang masih terasa besar dan keras, aku reflek menamparnya dan
memalingkan wajahku darinya. Aku tak tahu apakah tamparan itu berarti
kekesalanku padanya atau karena dia mencabut Kontol nya dari Memek ku
yang masih lapar.
source : disini gan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar